MADRASAH RINTISAN UNGGULAN NU KABUPATEN SEMARANG

Ke-NU-an

Membimbing Siswa Dengan Ajaran Islam (Ahlussunnah wal Jama'ah)

Friday, February 16, 2018

MTs NU UNGARAN GELAR PENGUATAN KARAKTER

UNGARAN - Kenakalan remaja yang semakin meresahkan, akhir-akhir ini, menjadikan keprihatinan bagi lembaga sekolah. Perbuatan bonek, mem-bully, berbohong, dan kejahatan lainnya, saat ini menjadi sorotan berbagai pihak. Untuk mengantisipasi berbagai perbuatan negatif yang dilakukan pelajar, MTs NU Ungaran menggelar penguatan akhlak dan karakter ahlussunnah waljamaah (aswaja) selama dua hari, Sabtu (27/1), dan Minggu (28/1) di gedung madrasah. Kepala MTs NU Ungaran, Achmad Musafak menegaskan, anak-anak harus segera mendapatkan perhatian dan penyadaran, jangan sampai terjerumus pada perbuatan kriminal dan mengganggu ketertiban umum. ”Kejahatan yang dilakukan anak SMK baru-baru ini di Semarang membuat kami sangat miris. Selan itu, banyaknya anak SMP yang di pinggir jalan mencegat truk bak terbuka lalu naik truk beramai-ramai tanpa mempedulikan keselamatan, juga membuat kami prihatin. Anak-anak harus segera dibina dan disadarkan agar berbuat positif dan bermanfaat,” tandas Musafak, kemarin.

Untuk mengantisipasi kenakalan remaja, pihaknya segera mengambil langkah dengan melakukan pembinaan karakter. Kegiatan dua hari tersebut, mengundang narasumber dari anggota TNI, Polri, sukarelawan, dan para guru MTs NU. Dijelaskan, peserta kegiatan difokuskan murid kelas VII, pengurus OSIS kelas VIII, dan dewan penggalang. Materi kegiatan meliputi melatih kedisiplinan siswa, melatih akhlak dan karakter, tata tertib secara umum.
”Tujuan kegiatan ini, menjadikan anak bertanggung jawab antara ucapan dan perbuatan. Anak-anak harus punya prinsip, jati diri, disiplin, dan punya aturan agar tidak ikut arus yang menyesatkan,” tuturnya. Guru MTs NU Ungaran, Zaenal Muttaqin menambahkan, MTs NU menanamkan reward dan punishment yang mendidik siswa. Dicontohkan, jika ada siswa terlambat akan dihukum dengan membaca Alquran dan menghafalkan surat-surat Alquran. ”Kalau terlambat kok disuruh pulang ini sangat berisiko. Iya kalau anak-anak pulang ke rumah, kalau di jalan ada apa-apa bagaimana. Karena itu, kami menerapkan hukuman yang mendidik,” tegasnya.

Waka Kesiswaan MTs NU Ungaran, Tri Hastutik mengatakan, pada hari pertama kegiatan pihaknya memberikan tugas kepada siswa untuk berlatih mengingat lingkungan, silsilah keluarga, dan lingkungan sekolah. ( SM : Rony )